Leganya…bisa membantu

Beberapa hari ini Tetik dihadapkan dengan pengalaman bagaimana kita saling membantu, ternyata lega banget kalo kita bisa membantu orang lain. Tapi perasaan yang harus saya garis bawahi akhir-akhir ini yaitu masih ada perasaan saat kita mau bergegas ingin menolong. Hemm… terkadang takut jika kita salah atau tindakan kita nanti kurang tepat misalnya. Sehingga hal ini membuat kita kurang sigap atau kurang cepat untuk membantu, untunglah kesempatan yang lalu tidak hilang begitu saja, dan Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk segera bertindak.

Syukur saya pertama adalah saat Allah masih memberikan nikmat-Nya sehingga saya bisa mengatakan iya saat orang lain meminta pertolongan, dan kedua bahwasanya saya bisa belajar untuk lebih bersegera dalam melakukan kebaikan, sebenarnya saya sudah tidak boleh ragu-ragu lagi, saat saya yakin baik, maka lakukan dan hasil adalah hak otoritas dari Allah Yang Maha Berkehendak.

Soal masalah saling tolong menolong, saya belajar banyak dari Bapak saya, Bapak bekerja reparasi sepeda pinggir jalan, suatu ketika saat sudah larutpun jika ada orang yang mengalami masalah dengan sepedanya ataupun ban nya yang bocorpun Bapak tetap akan melayani walaupun beliau sudah lelah ataupun bersegera untuk pulang. Perkataan yang saya akan selalu mengingat adalah bayangkan jika orang itu adalah kita yang sedang dalam kesusahan, ataupun bagi  Bapak andaikan yang dalam kesusahan adalah anak Bapak, semoga selalu ada orang yang mau menolong, seperti halnya Bapak ingin menolong orang lain.

Seperti halnya yang saya rasakan dalam kesempatan yang lalu, saya sampai merasa sungkan atau tidak enak dengan ucapan terima kasih kepada saya karena awal nya adanya keraguan saat akan membantu. Tapi melihat wajah cerah orang yang kita tolong ra

sanya hati ini begitu lega. Alhamdulillah ya Rabb…