Jilbab


By Mylhandy Ibn Haj, Kusumayadi, Amir Taufik

Akhirnya sempat membaca ulang buku yang pertama saya baca di kelas satu SMA. Buku ini memang tidak dianjurkan untuk pemakai jilbab pemula untuk pemula disarankan untuk membaca publikasi jilbab yang sifatnya pengantar baru kemudian menyelami buku ini, begitulah yang disampaikan di pengantar buku ini. Tapi tidak semua mutlak seperti demikian, saat pertama mulai membaca buku yang pertama saya baca adalah la tahzan, bukunya Haikal Siregar, Cerpen-cerpennya Pipit Senja dan ayat-ayat cinta (Biasa anak SMA paling bacanya cerpen dan novel) dan buku ini. Dan saat itu untung saya tidak membaca bagian pengantarnya. Ketidaksengajaan tepatnya bisa mendapat buku ini diberi oleh kakak saya yang juga belum behijab saat itu dan bisa membacanya. Sekarangpun saya tidak tau dari mana beliau mendapat buku yang dalam standartnya cukup berat untuk saya maupun kakak saya untuk membacanya.

Buku “Jilbab” ini berisi tentang enampuluh satu Tanya jawab tentan jilbab. Mulai dengan kesempurnaan islam hingga mengatur maslah pakaian, batas aurat laki-laki dan perempuan, bagaimana memaknai dan memakai jilbab yang benar, apakah sebenarnya pengertian jilbab sampai bagaimana konsekuensi seorang muslimah yang telah mengetahui urgensi berjilbab jika tidak melaksanakannya. Dalam buku ini juga dipaparkan secara cukup lengkap akan ayat-ayat Al-quran dan hadist-hadist tentang jilbab.

Salah satu yang menarik dari buku ini adalah bagaimana kita tercerahkan dengan pengertian dan makna jilbab yang sebenarnya diwajibkan dalam Islam. Ataupun bisa memahami adanya perdebadaan penafsiran akan bagaimana pengertian apa yang disebut jilbab atau kerudung itu sebenarnya.

Saat ini banyak yang masih belum paham apa sih jilbab itu? Apa bedanya dengan kerudung?

Sebagaian orang berpenafsiran bahwa jilbab itu tidak wajib, yang wajib adalah kerudung, sekarang kita pahami jilbab adalah berasal dari bahas Arab yang jamaknya Jalaabiib artinya lapang atau luas artinya adalah pakaian yang lapang dan dapat menutupi aurat perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan sampai pergelangan saja yang ditampakkan. Sedangkan kerudung adalah bahasa Indonesia yang bahasa Arabnya Khimaar jamaknya khumur yang berarti tutup atau tudung yang menutup kepala, leher sampai dada wanita. Jadi penafsiran yang menggantikan jilbab dengan kerudung merupakan suatu upaya untuk menghilangkan kewajiban berjilbab yang hal ini tentunya akan menyesatkan karena kewajiban berjilbab tidak bisa terpenuhi dengan kerudung. Sebagaimana surat Al Ahzab : 59

“ Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu perempuanmu dan para wanit yang beriman supaya mereka menutup tubuh mereka dengan JILBAB, yang dengan demikian itu supaya mereka lebih patut dikenal (jilbab itu cirri khas Mukminat), maka mereka pun tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampuna lagi Maha Penyayang.”

13 tanggapan untuk “Jilbab

  1. semoga para akhwat senantiasa berjilbab syar’i jangan hanya berkhimar saja
    mari kita budayakan jilbab,,
    dan para akhwat jangan takut berjilbab, justru makin anggun…subhanallah :mrgreen:

    tetap istiqomah para jilbaber!!! smoga kelak akan menjadi bidadari surga, amin,,

    salam ukhuwah, 🙂

  2. Sepertinya saya dulu pernah baca bukunya deh mbak…sumpah saya kaget bacanya..kadang ada suatu pertentangan..karena saya memang seorang pemula yang masih harus terus menggali ilmu islam. Bener kata kang ryan, dengan jilbab muslimah akan terlihat anggun.
    Saya juga mau mengucapkan terimakasih kepada teman saya yang sudah mengajak saya berhijrah..untuk menutup aurat saya. Doakan saya tetapi istiqomah dengan jilbab ini.

    1. Amin, semoga senantiasa diberi ke istiqomahan dan selalu belajar untuk menjadi lebih baik… ni kata2 untuk saya juga dek 🙂 .
      ana saran kan atum baca lagi deh dek, kan kesan pertama kaget ntar kedua dan seterunya makin kita bersyukur akan segala ketetapan Allah untuk hambanya. smangat.. 🙂

Tinggalkan Balasan ke orchidlily Batalkan balasan